Senin, 08 Agustus 2016

PENIPUAN DOKUMEN PENTING & CEK 4.5 MILYAR DITEMUKAN DICIKAMPEK - KARAWANG JAWA-BARAT.



Masyarakat  harus berhati-hati dengan modus tipu-menipu yang marak terjadi. Terbaru, para pelaku menyebar sebuah amplop cokelat dibungkus plastik bening.
Yang isinya berupa cek dari Bank Panin senilai Rp 4.5 miliar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan surat tanah. Ini diduga sebagai modus baru aksi penipuan.

Teman saya hari ini ( 09 Agustus 2016 ) menemukan berkas ini saat dia mau berangkat kerja di daerah Cikampek – Karawang, Jawa Bara. Ia menemukan sebuah amplop warna kuning yang bertuliskan Dokumen Penting . Saat di buka berisi sejumlah dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan surat tanah.dan cek sebesar 4.5 M.  atas nama Drs H SUTORO. SE. Dengan identitas alamat dan nomor telepon lengkap.
liat penampakannya..









Untung teman saya langsung googling di mbah gugel..eeehh ternya modus kasus ini bukan pertam kali ini. Saya liat juga ini sudah terjadi dari tahun 2011 di daerah lain di Indonesia.
Gak jadi dech dapet imimg-iming imbalan ngembaliin dokumen penting si bapak H. SUTORO...ha..ha..ha..
Setelah saya baca di google ternya modusnya :
Apabila menemukan berkas ini kemudian dijanjikan hadiah disuruh ke ATM tanpa sadar dkita harus terlebih dahulu   mentransfer tabungannya ke rekening orang tersebut dengan alasan bahwa  dia tidak ada dana tunai , pembayaran harus pake TC & L/C.."emeng saya mo bisnis dagang ..!!  kok pake TC atau L/C  segala, wong dia mau ngasih imbalan .

Biasanya uang yang harus di transfer sekitar 4-6 juta rupiah.
Penipu dalam melancarkan aksinya tidak sendiri, ketika itu penipu mengatakan bahwa yang akan mentransper adalah bendahara. Dibimbingnya untuk memilih menu dengan bahasa Inggris. Kemudian diminta untuk memasukan nomor PIN kartu ATM, setelah itu dikatakannya diminta untuk menekan tombol cross cek, kemudian sang penipu menanyakan tulisan yang muncul dimesin ATM.
Sampai pada menu cross cek, wartawan kemudian membocorkan rahasia bahwa ini adalah aksi untuk menyelidiki aksinya, karena aksi penipan dengan gaya seperti ini sudah sering terjadi didaerah lain dan saat ini sang penipu juga sudah merambah Kabupaten Sintang. Dalam percakapan itu, koran ini mengatakan bahwa saat itu percapakan juga direkam. Tidak kalah gertaknya, penipu juga mengatakan bahwa dirinya punya hubungan keluarga dengan Kapolri atau pejabat tinggi negara.

Huuuuuuuuuuuuhhhhh hari gini masih maen gertakan segala.

Hati hati satu lagi modus penipuan gaya ini.

Thansk atas infonya dari Pak Yadi Kusmayadi  YANG NEMUIN DOKUMEN & Pak Ahamd  Humaedi Atas respon ke mbah gugelnya atas modus ini.