PENIPUAN DOKUMEN PENTING & CEK 4.5 MILYAR DITEMUKAN DICIKAMPEK - KARAWANG JAWA-BARAT.
Masyarakat harus
berhati-hati dengan modus tipu-menipu yang marak terjadi. Terbaru, para pelaku
menyebar sebuah amplop cokelat dibungkus plastik bening.
Yang isinya berupa cek dari Bank
Panin senilai Rp 4.5 miliar, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan surat
tanah. Ini diduga sebagai modus baru aksi penipuan.
Teman saya hari ini ( 09 Agustus 2016 ) menemukan berkas ini saat
dia mau berangkat kerja di daerah Cikampek – Karawang, Jawa Bara. Ia menemukan
sebuah amplop warna kuning yang bertuliskan Dokumen Penting . Saat di buka berisi sejumlah dokumen Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dan surat tanah.dan cek sebesar 4.5 M. atas nama Drs H SUTORO. SE. Dengan identitas
alamat dan nomor telepon lengkap.
liat penampakannya..
Untung teman saya langsung
googling di mbah gugel..eeehh ternya modus kasus ini bukan pertam kali ini. Saya
liat juga ini sudah terjadi dari tahun 2011 di daerah lain di Indonesia.
Gak jadi dech dapet imimg-iming
imbalan ngembaliin dokumen penting si bapak H. SUTORO...ha..ha..ha..
Setelah saya baca di google
ternya modusnya :
Apabila menemukan berkas ini
kemudian dijanjikan hadiah disuruh ke ATM tanpa sadar dkita harus terlebih
dahulu mentransfer tabungannya ke rekening orang
tersebut dengan alasan bahwa dia tidak
ada dana tunai , pembayaran harus pake TC & L/C.."emeng saya mo bisnis
dagang ..!! kok pake TC atau L/C segala,
wong dia mau ngasih imbalan .
Biasanya uang yang harus di
transfer sekitar 4-6 juta rupiah.
Penipu dalam melancarkan aksinya
tidak sendiri, ketika itu penipu mengatakan bahwa yang akan mentransper adalah
bendahara. Dibimbingnya untuk memilih menu dengan bahasa Inggris. Kemudian
diminta untuk memasukan nomor PIN kartu ATM, setelah itu dikatakannya diminta
untuk menekan tombol cross cek, kemudian sang penipu menanyakan
tulisan yang muncul dimesin ATM.
Sampai pada menu cross cek,
wartawan kemudian membocorkan rahasia bahwa ini adalah aksi untuk menyelidiki
aksinya, karena aksi penipan dengan gaya seperti ini sudah sering terjadi
didaerah lain dan saat ini sang penipu juga sudah merambah Kabupaten Sintang. Dalam
percakapan itu, koran ini mengatakan bahwa saat itu percapakan juga direkam. Tidak
kalah gertaknya, penipu juga mengatakan bahwa dirinya punya hubungan keluarga dengan
Kapolri atau pejabat tinggi negara.
Huuuuuuuuuuuuhhhhh hari gini
masih maen gertakan segala.
Hati hati satu lagi modus penipuan gaya ini.
Thansk atas infonya dari Pak Yadi Kusmayadi YANG NEMUIN DOKUMEN & Pak Ahamd Humaedi Atas respon ke mbah gugelnya atas modus ini.